Rumahnya Batal Digusur, Warga Lauser dan Manggarai Datangi Achmad Yani Fraksi PKS

Spread the love

DSC_0107Paguyuban Warga Lauser (walapan) dan Warga Manggarai RW 012 didampingi Tim Advokasi Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Jakarta menyambangi Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Pantauan Okezone dilokasi, ada sekira 11 orang datang ke gedung DPRD DKI untuk memberikan cenderamata berupa bunga ke Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ada delapan orang dari warga Lauser dan 2 orang warga Manggarai dan seorang dari PBHI.

Pemberian bunga itu merupakan tanda ucapan terima kasih dari masyarakat yang telah mendapat pembelaan dari Fraksi PKS agar rumahnya tak digusur oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Salah satu warga Lauser, Edi Lusianto mengatakan, seluruh warga berterimakasih pada Achmad Yani yang mewakili PKS DPRD DKI karena telah memberikan pembelaan agar kediamannya tak dibongkar oleh Pemprov DKI. “Dari awal kita semenjak sengketa dengan PAM, kita didampingi DPRD lewat PKS. Kita sudah lewat pengadilan dan ditangani PBHI. Tujuan kami kemari untuk memberikan kenangan dan mengingat kembali bahwa kami pernah didampingi oleh bapak dan masih bertahan disitu,” ujar Edi kepada Achmad Yani ruang Fraksi PKS.

Tak hanya itu, ia juga mengundang sekretaris Fraksi PKS itu untuk datang ke kawasan Lauser karena di lokasi tersebut ada Tugu Pancasila. Lalu ia juga ingin wakil rakyat itu menyampaikan ke Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk mengunjungi wilayahnya. “Ke depan, kami juga ingin undang bapak untuk hadir, di Lauser ada tugu pancasila. Kita mau undang Anies-Sandi untuk meresmikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Achmad Yani juga mengucapkan terima kasih atas kedatangan mereka. Dia cukup menyesalkan pimpinan Ibu Kota yang suka menggusur tanpa adanya solusi kepada masyarakat.  “Jadi saya mau buka lagi, dulu sudah kita lakukan pembelaan. Memangkan dari kami sudah berupaya gimana, dulu kan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI terdahulu) gencar penggusuran. Kami coba tahan. Tapi terus terang, warga itu alas kepemilikan enggak kuat. Saya sih kalau warga minta dibela ya kita bela,” ucapnya.

Berbicara ihwal penggusuran, lanjut dia, pihaknya berharap gubernur baru nanti tak akan mengulangi kesalahan yang serupa. Pasalnya, ia akan terus ada di belakang rakyat agar tetap bisa menempati kediamannya dengan tenang. “Kalau digusur yang manusiawi. Dipindahin apa bikin kampung deret atau apa gitu supaya tetap eksis. Di rusun bukan berarti selesai urusan,” pungkasnya.

Sumber :  OkeZone/24 Agustus 2017/ Fadel Prayoga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *