Ketulusan Sang Nenek Penggerak Dukungan untuk RIDO di Pancoran

Spread the love

Di Kecamatan Pancoran, seorang nenek sederhana telah mencuri perhatian dan menggugah hati banyak orang dengan caranya yang khas. Setiap sore, beliau berjalan seorang diri menyusuri gang-gang dan lorong-lorong kecil, menyapa tetangganya satu per satu dengan senyum yang tulus dan kata-kata penuh kehangatan.

Nenek ini memiliki kekuatan yang mampu mengubah hati mereka yang tadinya ragu. Dalam sekali jalan, beliau berhasil mengajak sepuluh tetangga sekaligus untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Rido.

Para tetangga yang dulunya bersikap dingin atau bahkan tak acuh, kini mulai berubah. Mereka yang sebelumnya masih bimbang atau ragu, setelah mendapat sapaan dan cerita dari nenek ini, merasa tersentuh. “Kalau beliau saja, seorang lansia, punya semangat sebesar ini untuk mendukung Rido, kenapa saya tidak?” mungkin itulah yang terlintas di benak mereka. Tanpa tekanan dan paksaan, hanya dengan ketulusan dan konsistensi, sang nenek berhasil menumbuhkan kepercayaan. Dukungan yang tadinya hanya separuh hati mulai menguat. Satu demi satu, warga mulai menunjukkan dukungan mereka yang lebih nyata.

Dan cerita nenek ini telah menyebar dari Pancoran. Dukungan kepada pasangan Rido kini terus bertambah dan melebar ke berbagai tempat. Tidak sedikit warga yang terinspirasi, terutama para lansia, yang dulunya mungkin merasa perubahan hanya urusan anak muda. Tapi setelah melihat sosok nenek yang tak kenal lelah ini, banyak yang bangkit, ikut bergerak, dan bahkan menjadi penggerak di lingkungannya sendiri.

Tetangga-tetangga muda yang tadinya ragu akhirnya mulai sadar. Kesungguhan dan ketekunan sang nenek membuat mereka ikut tergerak. Mereka kini ramai-ramai datang, mendukung, bahkan turun ke posko-posko kampanye RIDO. Tak heran, relawan pasangan Rido kini datang dari berbagai usia dan latar belakang. Semua lapisan masyarakat, baik muda maupun tua, bersatu dengan semangat yang sama: mengusahakan perubahan yang lebih baik.

Di kampung-kampung, di jalan-jalan, orang-orang kini sering berbincang, “Obah kabeh,” kata mereka dalam bahasa Jawa, yang berarti “bergerak semua.” Ini bukan sekadar slogan, ini semangat yang nyata, terbawa di setiap langkah dan sapaan. Orang-orang tak lagi hanya diam dan menonton. Mereka ikut terlibat, ikut berjuang, diyakinkan oleh kekuatan cerita kecil seperti langkah-langkah sore sang nenek di Pancoran.

Arus dukungan mengalir semakin deras. RIDO kini lebih dari sekadar nama; mereka adalah harapan yang dirasakan dan dijaga oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Mereka yang dulunya ragu kini punya semangat baru, sebuah kesadaran bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil, dari sapaan seorang nenek yang tak pernah lelah berjalan untuk merajut dukungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *