Pilkada DKI Jakarta tinggal hitungan dua pekan lagi, dan suasana semakin memanas. Di tengah masa kampanye yang penuh dinamika, tim-tim pemenangan terus berupaya menjaga basis suara mereka dengan segala cara. Di saat seperti ini, serangan fajar atau praktik politik uang sering kali muncul sebagai ancaman yang dapat mengalihkan suara pemilih hanya dalam hitungan detik.
Untuk menjaga kestabilan dukungan, tim pemenangan RIDO (Ridwan Kamil dan Suswono) di Jakarta Selatan telah mengambil langkah serius menghadapi risiko ini. Dengan menyiapkan tim-tim khusus yang berfungsi sebagai “garda terdepan” dalam menjaga suara, tim RIDO Jakarta Selatan bertujuan untuk memastikan lumbung suara mereka tetap aman. Dua tim utama, yang dinamai Tim Alap-Alap dan Tim Gorong-Gorong, telah disusun untuk melaksanakan strategi pengamanan intensif di basis suara PKS di Jakarta Selatan.
Ketua Pemenangan RIDO Jakarta Selatan, Al Mansyur, menyatakan bahwa mereka telah membentuk tim ronda untuk berjaga-jaga 24 jam di setiap wilayah strategis. “Berangkat dari pengalaman pilkada sebelumnya, kami menerapkan sistem ronda untuk berjaga di basis suara kami. Anggota tim akan begadang, berjaga, dan mengawasi agar tidak ada yang bisa mengganggu lumbung suara RIDO,” ujarnya.
Tim ini akan bekerja keras, terutama saat mendekati hari pencoblosan, dengan sistem pemantauan ketat yang melibatkan satu koordinator yang bertanggung jawab menjaga puluhan kepala keluarga di wilayah basis suara. Tugas mereka tidak hanya sebatas mengamankan, tetapi juga mengawasi setiap aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengancam suara RIDO.
Selain menerapkan sistem ronda, Al Mansyur mengungkapkan bahwa tim RIDO Jakarta Selatan juga memiliki sistem pengamanan suara yang lebih terstruktur. Setiap anggota tim pemenangan bertugas untuk menjaga dan memantau kawasan yang menjadi basis utama RIDO di Jakarta Selatan. Strategi ini, menurut Al Mansyur, akan meminimalisasi potensi “serangan fajar” yang dapat terjadi di masa tenang maupun menjelang hari pencoblosan.
“Kami sudah siapkan beberapa strategi lain yang belum bisa kami ungkapkan sekarang. Tapi yang jelas, semua upaya dilakukan untuk memastikan suara RIDO terlindungi dan sesuai dengan perhitungan,” kata Al Mansyur.
Menjelang detik-detik krusial ini, tim RIDO mengakui bahwa tantangan besar ada pada “serangan fajar,” yang dapat datang dengan intensitas yang luar biasa. Politik uang atau serangan fajar tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam demokrasi dengan mengorbankan calon-calon yang memiliki integritas dan kapabilitas. Untuk itu, Al Mansyur dan timnya mengajak masyarakat Jakarta Selatan untuk waspada dan menolak segala bentuk politik uang yang dapat merusak makna demokrasi.
Dengan segala upaya yang dilakukan, tim pemenangan RIDO Jakarta Selatan berharap bisa menjaga suara mereka dengan baik dan menghindari segala bentuk kecurangan yang merusak demokrasi. “Mari kita jaga demokrasi dengan cara yang sehat dan bermartabat,” pungkas Al Mansyur.