Hidayat Nur Wahid : Pemerintah Harusnya Bisa Menyiapkan Infrastruktur Jalur Mudik Sejak Dini

Spread the love

hnwPeristiwa memilukan mudik lebaran tahun 2016 lalu di pintu keluar tol Brebes Timur (Brexit) dianggap sebagai bencana mengingat menelan korban jiwa. Oleh karena jelang lebaran tahun 2017 ini, diharapkan kejadian seperti itu tidak terjadi lagi.

Menurut Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan masyarakat Indonesia, sehingga seharusnya infrastruktur yang ada disiapkan sejak awal. Mengingat mudik lebaran merupakan rutinitas dan menjadi hajat bagi seluruh rakyat Indonesia yang dilakukan tiap tahun. Jangan sampai kejadian seperti Brexit tahun kemarin terulang “Jadi, jangan sampai menyiapkan infrastruktur hanya menjelang mudik. Jadi ada tidaknya mudik harus siap ” kata Hidayat.

Kalau itu terjadi maka persiapan yang dilakukan tidak maksimal. “Pasti akan menghadirkan pekerjaan yang tambal sulam yang nantinya rusak lagi selepas Lebaran,” papar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Hal tersebut penting dilakukan, sebab mudik bukan hanya saat Lebaran, Natal, tapi liburan tahun baru, weekend, long weekend, juga akan terjadi mudik massal. “Jadi seharusnya urusan transportasi, kelancaran, dan keselamatan harus disiapkan sepanjang waktu,” papar Hidayat.

Meski saat ini ada persiapan menjelang mudik namun itu dianggap hanya finishing touch. Dia pun memberi apresiasi kerja keras pemerintah dalam mempersiapkan mudik. “Ini harus menghadirkan keselamatan warga saat berlebaran,” ujarnya.

Diharapkan, mudik dalam Lebaran 2017 ini lebih baik daripada tahun lalu. “Jangan sampai peristiwa Brexitterulang,” harapnya

Hal senada juga diutarakan oleh pengamat transportasi dari Jakarta Transportation Watch Andy Sinaga mengatakan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan pemerintah (Kementerian Perhubungan), operator tol, dan kepolisian. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemacetan. Karena jangan sampai insiden kemacetan parah di Tol seperti Brebes Timur (Brexit) yang terjadi pada tahun 2016 kemarin hingga menelan korban jiwa terulang. Maka dari itu perlu ada kewaspadaan di tahun ini.

Pertama yang perlu diperhatikan adalah otomatisasi pintu keluar dan mengatur jadwal kendaraan berdasarkan plat nomor. “Seperti ganjil genap dan kalau memungkinkan alternatif membuka akses keluar,” kata Andy

Selain itu, kata Andy, pelarangan angkutan umum, truk, bus, dan mikro bus atau ELF menggunakan Tol Brexit. Andy menambahkan, marka jalan seperti lintasan kejut dan pembatasan maksimal kecepatan perlu dilakukan. “Rest area juga perlu ditambah,dan bila perlu sistem contra flow bisa dilakukan,” tuturnya.

Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kejadian Brekit tiada akan terulang, mengingat pemerintah telah mengantisipasi dengan menyiapkan beberapa langkah alternatif. “Ya, kita belajar dari pengalaman tahun lalu, Brexit,” tegasnya.

Menurutnya kejadian Brexit memang menjadi pelajaran berharga. Dan setelah peristiwa Brexit tahun kaku, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Tim Panitia Mudik Lebaran 2017. Untuk mengevaluasi permasalahan arus mudik di wilayah Jawa Tengah. Dan Semenjak satu tahun belakangan, ucap Ganjar, tim itu sudah melakukan simulasi penanganan arus mudik. “Kita mencoba mensimulasikan, kira-kira sudah empat kali,” ucapnya.

Lebih jauh Ganjar menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan jalur alternatif atau jalur-jalur kecil untuk menolong pemudik saat kondisi darurat. Dan menurutnya secara umum, di titik Jateng, kepolisian menyiapkan 11 titik pintu keluar tol yang nantinya bisa dimanfaatkan pemudik mulai dari Brebes-Gringsing. “11 pintu keluar itu ada di titik Pejagan, Brebes Barat- Brebes Timur, Ujung Rusi, Warureja-Pemalang, Warureja-Slawi, Pasekaran-Batang, Bojong-Pekalongan, Kademan-Batang,” ujarnya.

Sedangkan menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap pemudik tidak berbondong-bondong berangkat menuju kampung halamannya pada 23-24 Juni 2017. Hal itu agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalur mudik yang mengakibatkan kemacetan panjang. “Jangan berbondong-bondong di hari Sabtu Minggunya, supaya tidak terjadi penumpukan di hari yang sama,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, memastikan tak akan terulang tragedi di tol Brexit yang merenggut korban jiwa, pada mudik lebaran 2017. “Brexit ini memang tahun lalu ada kejadian signifikan, sudah dilakukan persiapan yang relatif banyak dengan rekayasa, planning-nya, PU dan sebagainya,” ucapnya.

Titik Kemacetan

Meski demikian, Kementerian Perhubungan (Kemhub) mewaspadai sediktnya 6 titik krusial dan rawan terjadi kamecatan pada masa angkutan Lebaran 2017. Daerah tersebut ditetapkan menjadi daerah yang menjadi perhatian Kemenhub selama masa angkutan Lebaran tahun 2017 ini. “Ada enam titik rawan yang harus kita awasi yaitu Bandara Soekarno Hatta, Merak, Stasiun Senen, Brebes Exit (Brexit), Pelabuhan Batam dan Pelabuhan di Balikpapan,” jelasnya.

Sementara itu, titik kemacetan di jalan tol diprediksikan terjadi pada 9 ruas diantaranya Tangerang-Merak, Jakarta-Tangerang, Jakarta-Cikampek, Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Cileunyi dan Jagorawi. “Dari sekian banyak titik yang menjadi perhatian adalah Brexit karena tahun lalu kepadatan terjadi di arus tol tersebut,” jelasnya. “Kita siapkan 2 konsep lalu lintas di Brexit untuk mencegah kejadian seperti tahun lalu yaitu pertama kita fungsikan jalan tersebut sesuai proporsinya karena pada dasarnya ada ruas jalan lain yang bisa dilewati selain jalan tol yakni jalur utara dan jalur selatan. Kedua dengan membatasi jumlah kendaraan yang masuk dan keluar,” jelas Menhub.

Dia menyontohkan, jika antrian di Brexit melampaui 2 km maka gerbang sebelumnya akan ditutup, begitu seterusnya sampai di Jakarta. Kasus horor brexit yang terjadi tahun lalu jangan sampai terjadi apalagi sampai menelan korban jiwa. “Konsep ini sudah kita ujicoba 2 kali pada Idul Adha dan Tahun Baru kemarin,” tuturnya.

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Arie Setiadi Moerwanto menjelaskan tahun ini pemudik bisa menggunakan jalan tol hingga Pemalang. Tol diyakini bisa resmi beroperasi , di luar itu, pemudik juga bisa melalui ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang secara fungsional. “Kami diingatkan jangan sampai Brexit terulang. Artinya semua jalan keluarnya dimaksimalkan, tidak hanya satu titik saja,” ujar Arie .

Secara fungsional untuk arus mudik, pemudik bisa melalui jalan tol hingga Weleri, Kabupaten Kendal. Weleri sendiri merupakan bagian dari ruas tol Batang-Semarang untuk seksi dua, Batang Timur-Weleri. “Fungsional sampai Semarang. Makanya nanti kami siapkan keluar di Weleri, kami siapkan exit (pintu keluar tol) lebih banyak,” kata dia.

Dia melanjutkan, pintu keluar tol akan dibuka langsung menuju akses jalan nasional. Akses melalui Prupuk menuju Purwokerto akan dibuka secara fungsional agar kepadatan kendaraan terpecah, tidak hanya di jalur Pantura. “Kemungkinan ke Prupuk-Purwokerto harus kami fungsionalkan agar semua tidak menumpuk hanya di Pantura, tetapi juga terbagi,” ungkap Arie.

Akses dari Pejagan ke Purwokerto melalui Prupuk akan dibangun empat overpass atau jalan layang. Dua jalan layang diyakini bisa dilalui secara fungsional untuk arus mudik, yakni Jalan Layang Dermoleng di Kabupaten Brebes dan Klonengan di Kabupaten Tegal.

Sumber : Neraca/17 Juni 2017/Rindy Rosadya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *