Warga : Ternyata Orang PKS Bisa Juga Baca Rawi

Spread the love

Suatu waktu warga RW05 Kalibata Pulo mengadakan Tahlilan di salah satu rumah. Di sana hadir dua orang anggota PKS yang memang sudah menjadi tokoh masyarakat, yaitu Bang Isnain dan Bang Lukman. Kedua tokoh PKS ini asli Betawi dan masih kental dengan latar belakang NU nya. Sehingga saat diminta membacakan rawi, maka keduanya tidak sedikitpun mengalami kesulitan.  Beberapa warga ada yang bergumam, “Ternyata orang PKS bisa juga ya … baca Rawi.” 

Rawi sesungguhnya adalah pembacaan riwayat Nabi, tujuannya dengan sering membacanya maka diharapkan sosok dan figur Rasulullah akan diketahui dan dipahami secara luas. Kalau secara terus menerus rawi dibaca, diharapkan akan terlihat isi dan potret suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah SAW.

Dalam PKS tidak ada larangan sama sekali untuk hal semacam ini.  Setingkat ketua Majelis Syuro dan  Presiden PKS saja tidak jarang ikut tahlilan dan kadang dalam beberapa kesempatan, sempat juga memimpin tahlilan.  Sehingga hal tersebut tidak perlu dipertentangkan, karena semua itu merupakan bentuk ketaatan dan kecintaan kita kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. 

Memang kadang di kalangan masyarakat masih sering timbul persepsi yang kurang tepat. PKS sering dikaitkan dengan anti tahlil, anti yasinan, anti maulid dan juga anti baca rawi. Sebenarnya ini masalah komunikasi saja kepada masyarakat yang harus terus dibangun dan sering dijelaskan. Kuncinya adalah bagaimana anggota PKS dapat menjelaskan hal tersebut secara baik kepada warga. Tidak perlu ada yang dipertentangkan, apalagi sampai menimbulkan konflik.

Kita sebaiknya tidak terjebak dalam pertentangan yang bersifat khilafiah dan tidak substansial. Justru dengan menjadi kader PKS, yang Muhammadiyah menjadi kuat ke-Muhammadiyah-annya, yang NU juga menjadi kuat ke-NU-annya.

Perlu diketahui, anggota PKS tidak sedikit yang terlibat aktif dalam acara – acara maulid yang diselenggarakan di lingkungannya. PKS sama sekali tidak anti-maulid, justru sebaliknya, PKS setiap tahunnya menyelenggarakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW di seluruh Indonesia. Setiap tahun, Maulid Nabi diselenggarakan anggota – anggota PKS mengikuti tradisi yang baik masyarakat setempat. 

Sahabat tentu masih ingat, dengan apa yang dilakukan oleh Pak Hidayat Nur Wahid sewaktu istrinya dan juga saat ibundanya wafat, beliau menggelar acara tahlil sampai tujuh harian di rumahnya. Sehingga insyaAllah PKS akan terus ikut melestarikan tradisi-tradisi Islami yang sudah menjadi tradisi baik yang ada di warga saat ini. Saatnya umat Islam memperbesar persamaan yang ada, dan menjadikan ukhuwah dan urusan umat berada di atas segalanya.

Kisah ini ditulis bulan Maret enam tahun yang lalu (BlogspotPKSpancoran).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *