Al Mansyur : Ceramah Politik Kebangsaan di Masjid itu Bagian Hubbul Wathon Minal Iman

Spread the love

Ketua DPD PKS Jaksel, Al Mansyur merespons positif pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengizinkan ceramah politik kebangsaan di masjid.

Menurut Al Mansyur, masjid memang dari sejak dahulu sudah digunakan untuk ceramah politik kebangsaan. “Selama tentang kebangsaan, persatuan, ukhuwah, akhlak dan juga moral itu bagus, itu yang dari dahulu ulama lakukan,” kata Al Mansyur.

Pada jaman penjajahan, dari masjid dibangun kesadaran untuk persatuan melawan penjajahan yang tidak berperikemanusiaan dan tidak berperikeadilan. Pada jaman orde baru, masjid juga banyak digunakan untuk pesantren kilat anak sekolah dan remaja. “Jadi dari dahulu memang masjid itu boleh untuk berbicara masalah-masalah tentang kebangsaan, karena hubbul wathon minal iman (cinta tahah air sebagian dari iman),” ujar Al Mansyur menambahkan.

Menurut Al Mansyur, saat ini masih saja ada pihak-pihak yang baper (terbawa perasaan) atau tidak terima ketika ada ceramah politik kebangsaan di masjid. Ceramah politik inspiratif, seperti politik kebangsaan, kenegaraan, kemanusiaan, dan kerakyatan boleh dilakukan di rumah ibadah dan tempat pendidikan.

“Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa, berceramah agama, berceramah politik di masjid atau di pesantren adalah boleh, ” tegas Al Mansyur.

Lanjut Al Mansyur, hal yang tidak boleh dilakukan di rumah ibadah dan tempat pendidikan adalah politik praktis, yakni politik yang mengarahkan massa untuk memilih, mendukung, atau berpihak pada sosok tertentu.

Kalau sekedar berkunjung ke masjid untuk mampir sholat karena dia seorang muslim harusnya tidak ada soal, dan juga tidak ada yang harus dipersoalkan. (ADm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *