Anggota Dewan Syariah PKS Jaksel Ingatkan Kader Akan Pentingnya Hasil Musyawarah

Spread the love

syuro

Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan pada diri kalian adalah kagumnya seseorang dengan pendapatnya sendiri …

Ustadz Abdullah Qomaruddin Lc, anggota Dewan Syariah Daerah PKS Jakarta Selatan mengingatkan para kader PKS Pancoran dan Pasar Minggu pada hari ahad (3/4) di masjid insan mandiri pejaten timur.

Secara terminologis, musyawarah (syura) bermakna memunculkan pendapat-pendapat dari orang-orang yang berkompeten untuk sampai pada kesimpulan yang paling tepat. Rasulullah SAW menjadikan berjalannya syura sebagai indikator kepemimpinan yang baik,  Beliau bersabda, “Jika para pemimpin kalian adalah orang-orang terbaik, orang-orang kayanya merupakan orang-orang yang paling dermawan, dan urusan kalian dimusyawarahkan di antara kalian, maka permukaan bumi lebih baik bagi kalian dari pada perut bumi…”

Demikian juga di Al Qur’an Surat Asy Syura ayat 38, “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan syura antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”

Ayat makkiyyah ini menunjukkan bahwa syura adalah karakteristik ummat Islam dalam setiap amal mereka. Demikian juga Surat Asy-syura ayat 38 ini memandang sikap komitmen kepada hukum-hukum syura dan menghiasi diri dengan adab syura sebagai salah satu faktor pembentuk kepribadian Islam, dan termasuk sifat-sifat mukmin sejati. Dan lebih menegaskan urgensi syura, ayat 38 surat Asy Syura menyebutkannya secara berdampingan dengan satu ibadah fardhu ain yang tidaklah Islam sempurna dan tidak pula iman lengkap kecuali dengan ibadah itu, yakni shalat, infak, dan menjauhi perbuatan keji.

Dengan ayat itu juga, kita memahami bahwa Islam telah memposisikan musyawarah pada tempat yang agung. Islam yang lapang ini telah memberinya tempat yang besar dalam dasar-dasar yurisprudensi.

Wajar jika Rasulullah saw. adalah orang yang bersemangat untuk melaksanakan syura itu. Beliau banyak meminta pendapat kepada para sahabatnya, baik dalam urusan besar maupun urusan kecil. Baik dalam masa-masa damai maupun saat peperangan. Beliau bertanya kepada laki-laki juga perempuan. Beliau mendengar pendapat mereka baik secara pribadi-pribadi maupun kolektif.

Para sahabat dan para khalifah menempuh jalan yang telah digariskan oleh Rasulullah saw, nabi, dan pemimpin mereka dalam berbagai lini kehidupan. Mereka mengaplikasikan sistem syura pada masa-masa khulafaur-rasyidin. Khalifah Umar Bin Khattab mengatakan, “Tiada kebaikan pada suatu urusan yang dilaksanakan tanpa musyawarah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *